Pemda Lembata Tegaskan Jagung Titi Bukan Sekadar Lomba, tapi Warisan Budaya dan Penggerak Ekonomi
Pemda Lembata Tegaskan Jagung Titi Bukan Sekadar Lomba, tapi Warisan Budaya dan Penggerak Ekonomi

By Administrator 19 Sep 2025, 15:51:54 WIB Pemerintahan
Pemda Lembata Tegaskan Jagung Titi Bukan Sekadar Lomba, tapi Warisan Budaya dan Penggerak Ekonomi

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan (PORABUD) Kabupaten Lembata, Apolonaris Mayan, S.Pd


Lembata – Surat pemberitahuan Sekretaris Daerah Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, AP.MT, kepada pimpinan OPD untuk mewajibkan keterlibatan ASN dalam Lomba Titi Jagung antar OPD memicu perdebatan di media sosial. Surat tertanggal Kamis, 18 September 2025, itu dikeluarkan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-26 Otonomi Daerah.

Kebijakan tersebut dinilai sejumlah pihak di masyarakat sebagai ajang hiburan yang berpotensi menghamburkan anggaran, dengan pertanyaan utama: apa manfaat langsung kegiatan tersebut bagi masyarakat?

Menanggapi kritik tersebut, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan (PORABUD) Kabupaten Lembata, Apolonaris Mayan, S.Pd, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak semata-mata bersifat seremonial, tetapi merupakan bagian dari strategi pelestarian tradisi serta upaya membangun ekosistem pangan lokal berbasis jagung titi.

"Nilai yang ingin kami angkat dari lomba ini adalah menumbuhkan semangat dan rasa cinta terhadap pangan lokal, khususnya jagung titi yang selama ini menjadi komoditas unggulan dan konsumsi harian masyarakat," ujar Apolonaris saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/9/2025).

Menurutnya, ASN, pelajar, serta komunitas masyarakat didorong untuk mengambil bagian sebagai bentuk edukasi dan promosi pangan lokal agar tidak selalu bergantung pada beras.

Tidak Sekadar Lomba, Tapi Gerakan Ekosistem Pangan Selain lomba antar OPD, Dinas PORABUD juga menyiapkan kegiatan demonstrasi titi jagung yang melibatkan kelompok masyarakat dari sembilan kecamatan. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada puncak perayaan HUT Otonomi Daerah, 12 Oktober mendatang.

"Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan untuk mendata mama-mama yang menekuni usaha jagung titi. Dengan demikian, pemberdayaan bisa lebih terarah," tambah Apolonaris.

Ia menekankan bahwa lomba ini hanyalah pintu masuk untuk membangun sistem pangan lokal dari hulu ke hilir. Pemerintah, melalui program Kawasan Tanah Tereket–Desa Merdeka, sedang mendorong budidaya jagung pulut. 

Di sisi hilir, produk jagung titi direncanakan akan dikemas, diberi label, dan dipasarkan lebih luas dengan dukungan Dekranasda serta Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan.

"Ke depan, camilan jagung titi akan menjadi bagian dari konsumsi rutin di sekolah-sekolah, kantor-kantor OPD, hingga menjadi oleh-oleh khas Lembata," jelasnya.

Anggaran Minim, Hadiah Simbolik

Menanggapi isu penggunaan anggaran, Apolonaris menyebut bahwa kegiatan ini tidak menggunakan biaya besar. Bahkan, hadiah yang disediakan pun bersifat simbolis dan insentif sederhana.

"Tidak ada anggaran khusus untuk lomba ini. Kami akan upayakan secara mandiri untuk memberi sedikit hadiah sebagai bentuk apresiasi dan perangsang bagi kelompok jagung titi," katanya.

Jagung Titi sebagai Motor Ekonomi Lokal Dalam jangka panjang, pemerintah daerah berkomitmen menjadikan jagung titi sebagai penggerak ekonomi lokal. Produk dari para pengrajin akan dibeli oleh Dekranasda, diproses lebih lanjut, lalu dipasarkan melalui berbagai saluran.

Program “Nelayan Tani Ternak” juga telah memetakan zona pengembangan jagung pulut di sejumlah desa seperti Merdeka, Baopan, dan Lamatuka, dengan rencana ekspansi ke wilayah lainnya.

"Nilai paling hakiki dari seluruh upaya ini adalah menumbuhkan kecintaan terhadap pangan lokal. Kami akan terus berkolaborasi lintas-OPD agar jagung titi tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga motor penggerak ekonomi masyarakat," tutup Apolonaris. (Kominfo Lembata)





Lihat Semua Komentar

Tulis Komentar

AGENDA TERKINI

GALLERY FOTO

JEJAK PENDAPAT

Bagaimana menurut anda website Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata ini?
  Sangat Bagus
  Bagus
  Kurang

Web Counter

Flag Counter