Festival Lamaholot Hari Kedua di Atakore: Merawat Warisan, Menyatukan Budaya
Festival Lamaholot Hari Kedua di Atakore: Merawat Warisan, Menyatukan Budaya

By Administrator 09 Okt 2025, 01:01:51 WIB Pariwisata
Festival Lamaholot Hari Kedua di Atakore: Merawat Warisan, Menyatukan Budaya

ATAKORE, Lembata — Rangkaian Festival Lamaholot 2025 berlanjut pada hari kedua, Selasa (8/10/2025), dengan kegiatan utama di Desa Atakore, Kecamatan Atadei. Sejak pagi, suasana penuh kehangatan dan semangat gotong royong menyelimuti desa yang terkenal dengan panorama alam dan tradisi alamnya itu.

Kedatangan rombongan festival disambut dengan upacara adat dan tarian penjemputan di pintu masuk destinasi wisata Dapur Alam. Tradisi penyuguhan tuak dan sapaan adat menjadi tanda penghormatan kepada tamu yang datang — sebuah warisan yang masih dijaga dengan khidmat oleh masyarakat Atakore.

Usai upacara penyambutan, rombongan berkeliling Dapur Alam, menyaksikan secara langsung proses memasak bahan makanan tradisional seperti ubi dan pisang. Tokoh masyarakat turut memberikan penjelasan mengenai sejarah dan asal-usul Dapur Alam Atakore sebagai simbol kearifan local.


Kegiatan kemudian berlanjut ke pusat desa untuk menyaksikan Tarian Kolewalan dari Sanggar Ina Khar Desa Ataoke. Tarian ini menggambarkan makna persatuan dan persaudaraan yang menjadi roh kehidupan masyarakat Lamaholot.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Atakore, Yoakim Wato Lajar, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan festival di desanya.

> “Hari ini kita bersyukur bisa bersama-sama menggali kembali akar budaya yang telah diwariskan nenek moyang — mulai dari ritus adat, wisata alam, hingga wisata rohani. Semoga generasi muda bisa meneruskan dan menjaga tradisi ini,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh unsur pemerintah dan masyarakat untuk terus bersinergi dalam memajukan pariwisata dan kebudayaan.

Suasana semakin semarak dengan penampilan Sanggar Desa Lusilame yang membawakan Tarian Dua Bolo, tarian pujian kepada hutan dan leluhur yang biasanya ditampilkan saat musim panen — sebagai bentuk rasa syukur atas berkat alam.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lembata, H. Muhamad Nasir, S.Sos, mengapresiasi antusiasme masyarakat Atakore dalam mendukung Festival Lamaholot.

> “Terima kasih kepada warga Atakore atas kebersamaan yang luar biasa. Walaupun dengan keterbatasan, kita tetap bisa menyelenggarakan festival yang bermakna. Budaya adalah milik kita, dan kita bagian dari pesan budaya itu sendiri,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa pembangunan daerah harus bertumpu pada kekuatan budaya.

> “Kita boleh berbeda dalam kultur, tapi tujuan kita satu — membangun peradaban dan kampung halaman untuk masa depan bersama. Mari kita merekatkan budaya Lamaholot untuk Indonesia Emas 2045,” tambahnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Pelaksana Otorita Pariwisata (BPOP) Lembata, Dwi Marhen Yono, menyampaikan kekagumannya terhadap kekayaan budaya Lembata yang autentik dan bernilai tinggi.

> “Menurut survei internasional, wisatawan asing paling mencari culture. Budaya seperti di Lembata ini harus dijaga, dirawat, dan disuguhkan sebagai atraksi wisata — karena esensi pariwisata adalah bisnis dan industri kebahagiaan,” ungkapnya.

Ia juga menantang Lembata untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi pemain utama di sektor pariwisata.

> “Setiap tahun ada 5,5 juta wisatawan asing ke Bali dan Lauan Bajo, Jika bisa kita tarik ke Lembata, itu potensi besar. Inilah PR bersama pemerintah dan pelaku pariwisata,” tegasnya.

Kegiatan diakhiri dengan penampilan Sanggar Dulir yang membawakan Tarian Are, kisah tentang manusia yang selamat dari pelarian Krokopuken Lepanbata — simbol keteguhan dan semangat hidup masyarakat Lamaholot.

Festival Lamaholot hari kedua di Atakore tak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga momentum memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pariwisata. Dari Dapur Alam hingga tarian adat, Atakore menunjukkan bahwa budaya adalah denyut nadi pembangunan menuju Lembata yang berdaya dan mendunia.







Lihat Semua Komentar

Tulis Komentar

AGENDA TERKINI

GALLERY FOTO

JEJAK PENDAPAT

Bagaimana menurut anda website Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata ini?
  Sangat Bagus
  Bagus
  Kurang

Web Counter

Flag Counter